Oleh : Lisda
Farkhani, S. Psi
Sore itu terdengar
perbincangan dari dalam kamar. “ssttttt tapi umi jangan sampai tahu,”bisik
kakak. “iya tapi kalau ditanya umi gimana kak?”tanya adik. “senyum saja, nggak
usah dijawab dik,”kata kakak lagi. Sesaat mba yang membantu dirumah kami keluar
dari kamar kakak. “janji ya mba, “kata kakak. Mba hanya tersenyum dengan
mengangguk dan terdengar adik teriak “makasih mba.” Begitu melihat aku sudah
berdiri didepan kamar, anak-anak melangkah mundur,” ada apa ya?”tanyaku pada
mereka. Kakak mengedipkan mata ke adik, sementara adiknya senyam-senyum,”nggak
apa-apa kok umi,”kata adik. Ahad pagi itu akhirnya anak-anak menyampaikan
protesnya. Mereka bertanya mengapa harus merapikan meja belajarnya dan melipat
selimut sendiri. Termasuk juga beberapa tugas sehari-hari yang memang harus
mereka kerjakan sendiri. Sementara beberapa temannya bercerita bahwa itu adalah
pekerjaan mbak yang membantu dirumah. Akhirnya perbincangan panjangpun mengalir
tentang pentingnya memahami dan belajar mengerjakan tugas-tugas pribadi serta
manfaatnya bagi mereka kelak. Hingga adik berkomentar,”ehm jadi nanti kalau ada
tamu umi nggak usah nyuruh mba bukain pintu dong, buka sendiri saja khan punya
tangan dan kaki.” Aku tertawa sambil mengucek-ucek rambut adik, namanya
anak-anak ternyata.
Abi umi seberapa
seringkah bunayya berkomentar seperti cerita diatas. Mereka akhirnya akan
menggunakan kalimat kita dengan sempurna saat diminta melakukan sesuatu.
Seperti “apa abi dan umi nggak punya kaki?” Hal ini karena biasanya kita
mengatakan “tangan dan kaki adik senang
lho kalau digunakan untuk mengambil minum sendiri,”
Sikap mandiri
diperlukan dalam kehidupan manusia. Dengan kemandirian yang dimiliki orang
menjadi siap menghadapi segala hal dengan lebih nyaman. Karena ia tidak perlu
tergantung dengan kehadiran orang lain untuk membantu menyelesaikan urusannya.
Ø Pemahaman dan
pembiasaan sedari kecil.
Abi umi hal yang
perlu kita lakukan adalah memberikan pemahaman kepada bunayya pentingnya sikap
mandiri. Semisal kita jelaskan bahwa Alloh menganugerahkan kaki dan tangan
untuk berbuat baik, termasuk melipat selimut setelah bangun tidur. Bagi
keluarga yang mempunyai khadimat, hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah
memberi pemahaman bahwa mbaknya bekerja untuk meringankan pekerjaan keluarga.
Akan tetapi tidak semua pekerjaan bisa dilakukan oleh mbaknya. Karena mereka
manusia biasa yang mempunyai rasa lelah dan perlu istirahat. Sehingga
bekerjasama dan saling membantu perlu dilakukan. Kalau masih bisa melakukan
sendiri maka kita latih bunayya untuk melakukannya. Dengan demikian mereka akan
terbiasa untuk melaksanakan tugasnya dengan lebih mandiri.
Ø Disesuaikan dengan
tingkat kemampuan bunayya.
Abi
umi hal lain yang perlu kita perhatikan dalam melatih kemandirian bunayya
adalah menyesuaikan tugas yang mereka lakukan dengan tingkat kemampuannya. Hal
ini diperlukan supaya bunayya tidak merasa berat dan sulit dalam melakukannya.
Bunayya kita latih dari mengerjakan tugas-tugas yang terkait dengan pribadinya.
Seperti merapikan mainan, meletakkan sepatu dan sandal pada tempatnya, menata
meja belajar, menaruh baju kotor setelah habis dipakai dibak cucian hingga
setelah bertambah usia kita beri tugas untuk membantu pekerjaan rumah seperti
menyapu, menyiram tanaman dll.
Ø Pemberian contoh.
Abi umi hal penting
lain yang tidak boleh kita lupakan adalah memberi contoh kepada bunayya. Dengan
diberi contoh mereka akan belajar bagaimana harus melakukan tugasnya. Efek
lainnya adalah bunayya akan menjadi lebih senang dalam melakukannya karena
merasa mendapat dukungan. Semisal kita melatih bunayya yang baru masuk TK untuk
terbiasa meletakkan sepatu di rak. Maka sepulang sekolah kita bisa mengajak
meletakkan sepatu bersama-sama di rak.
Ø Adanya
reward-punishment.
Abi umi hal lain
yang tidak kalah pentingnya adalah memberi apresiasi terhadap perilaku mandiri
bunayya. Semisal mereka meletakkan sepatu pada tempatnya maka segera kita memberi
pujian dengan “alhamdulillah adik hebat, pahalanya banyak sekali karena
meletakkan sepatu dirak. Khan Alloh mencintai kerapian.” Hal ini dimaksudkan
agar bunayya memahami bahwa dengan melakukan hal positif maka berarti sama
dengan mengumpulkan pundi-pundi pahala di surga.
Abi umi bukankah
membantu kesulitan orang lain lebih baik daripada kita merepotkannya dengan
harus membantu kepentingan kita. Maka melatihkan sikap mandiri adalah salah
satu cara yang bisa kita gunakan agar bunayya terbiasa menyelesaikan tugasnya.
Dan tentunya semua itu membutuhkan keistiqomahan dalam melakukannya.
Wallahu a’lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jazakumullah khoiran