Anak Ibarat cermin bagi diri kita |
Abu Dawud meriwayatkan dari Abdullah bin Amir bahwa ia berkata,"Pada suatu hari ibuku memanggilku,sementara itu Rosulullah sedang duduk dirumah kami.Ibuku berkata,"Kemarilah ,kuberi sesuatu."Rosulullah kemudian bertanya,"Apa yang hendak engkau berikan?".Ibuku menjawab,"Aku ingin memberinya kurma.”Kemudian beliau
bersabda,”Jika engkau tidak memberinya sesuatu,maka engkau dicatat sebagai
orang yang berdusta.”
Anak anak akan
selalu mengawasi dan memperhatikan perilaku orang dewasa baik itu orang tuanya
maupun orang dewasa disekitarnya termasuk para pendidk mereka (Ustadz/Ustadzah),Mereka
akan mencontoh orang orang itu,jika anak anak mendapati mereka jujur maka
mereka akan tumbuh diatas
kejujuran.Demikian pula sebaliknya.
Adalah Ibnu Abbas
ketika menyaksikan Rosulullah yang sedang melaksanakan shalat malam
dihadapannya,maka ia bergegas untuk mengikuti beliau.Imam Bukhari meriwayatkan
dari Ibnu Abbas bahwa ia berkata,”Aku pernah menginap dirumah bibiku,
Maimunah,pada suatu malam,Lalu Nabi bangun malam,Beliau bangun kemudian
berwudhu,selanjutnya mengerjakan shalat.Akupun kemudian turut mengambil wudhu
seperti yang dilakukan beliau kemudian aku berdiri ikut mengerjakan disamping
kiri beliau,kenudian beliau memindahkanku disebelah kanan beliau kemudian
mengerjakan shalat.”
Ibnu Abbas (yang
waktu itu masih kecil) mengambil air wudhu seperti yang ai lihat dari
Rosulullah,kemudian berdiri mengerjakan shalat.Demikianlah keteladanan yang
baik itu memberikan pengaruh yang besar terhadap anak.
Dalam dunia
pendidikan Anak (TPQ) ustadz maupun ustadzah mendapatkan tempat yang istimewa
di hati para santri,mereka telah menganggap ustadz/ustadzah sebagi orang tua
kedua bagi mereka,sehingga mereka akan selalu mengawasi dan mencontoh perilaku
dari ustadz maupun ustadzahnya,untuk itu sebagai salah satu figur dari
hendaknya para asatidzah senantiasa memberikan contoh perilaku yang baik bagi
para santri santrinya.
Ustadz maupun
ustadzah dituntut untuk mengimplementasikan perintah perintah Allah dan sunnah
sunnah Rosulullah sebagai perilaku dan amalan sehari hari karena anak anak akan
terus mengawasi dan meniru mereka setiap waktu.Sadar atau tidak kemampuan anak
anak manerima itu sangat tinggi diluar
dugaan kita. Wallahu ‘alam