Jumat, 23 Maret 2012

Informasi Kegiatan

HADIRI DAN IKUTILAH!!

Training Ustadz/Ustadzah TPQ"Menyongsong Kebangkitan Umat Melalui TPQ"

Pembicara:
1.Ust.Muh.Natsir,M.Pd(Trainer&Ka.TK Lazkam Ska)dgn materi"Membangun Spirit Pendidikan"
2.Ust.Sunari,S.Fil.I(Trainer TPQ&ex.Badko Kota Yogya)dgn materi"Metode Cepat Iqro Klasikal"

Waktu               :Ahad,25Maret2012Jam08.00s/d dzuhur.

Tempat             :Masjid Fadhlurrahman UMS(Kompleks Kampus1 UMS,Pabelan,Kts)

Kontribusi          :5rb/orang.

Fasilitas            :Buku Iqro' klasikal,mkalah,dan snack.

Pendaftaran Lewat SMS:
Untuk Utusan Lembaga TPQ=>Ketik:TPQ(spasi)Jumlah Peserta(spasi)Alamat.
Untuk Peserta Perorangan=>Ketik:Nama(spasi)Alamat.
Kirim SMS ke 085647151310.
~BADKO TPQ KARTASURA~















Selasa, 06 Maret 2012

Cintailah Ilmu...Wahai Anakku...!!!

Sunnguh aku telah lupa tentang ilmu yang aku pelajari ketika dewasa
Namun aku tidak lupa tentang apa yang aku pelajari ketika belia
Yang namanya ilmu adalah yang dipelajari ketika muda
Sedangkan kesabaran itu adalah menyabarkan diri ketika tua
Ilmu sesudah rambut beruban adalah tekanan
Ketika itu hati telah tumpul,begitu juga pendengaran dan pengelihatan
Sekiranya hati itu dibuka ketika masih muda
Maka ia akan melihat ilmu seperti mengukir diatas batu

Itulah sebait syair/sajak yang ditulis oleh Ibnu Abidin dalam kitab Hasyiyah-nya yang menggambarkan betapa pentingnya menuntut ilmu ketika masih muda.

Thabrani meriwayatkan  dari Abu Darda' bahwa Rosulullah bersabda,"Perumpamaan orang yang mempelajari ilmu di waktu kecil adalah seperti memahat batu,sedangkan perumpamaan mempelajari ilmu ketika dewasa adalah seperti menulis diatas air."

Abu Hurairah meriwayatkan secara marfu',"Siapa yang mempelajari Al-Qur'an ketika masih muda,maka Al-Qur'an akan menyatu dengan daging dan darahnya.Dan siapa mempelajarinya ketika dewasa,sedangkan ilmu itu akan lepas darinya dan tidak melekat pada dirinya,maka ia akan mendapat pahala dua kali." Diriwayatkan oleh Baihaqi,Dailami dan Hakim.
Para sahabat dan tabi'in serta para ahli hadist menegaskan bahwa belajar diwaktu kecil itu memberi pegaruh yang jauh lebih besar terhadap perkembangan keilmuan anak.Disamping itu juga lebih kuat dan lebih melekat di dalam ingatan.

Tak ketinggalan para sastrawan,para ahli hikmah dan para ulama seluruhnya memberi nasihat kepada kaum ayah untuk membimbing anak anak agar mencari ilmu dan pengetahuan sejak usia dini.
Ahmad Syauqi menyeru para pendidik umat dan para pembaharunya agar memberikan perhatian terhadap masalah pendidikan anak anak,karena dari merekalah akan lahir generasi yang akan melakukan suatu keajaiban dan membangunkan umat dari tidurnya.

Betapa banyak orang kecil yang diberi pengajaran oleh kaumnya
Akhirnya menjadi orang yang  mulia dan bisa melindungi orang banyak
Ia menjadi orang berguna dan kebanggan bagi kaumnya
Andaikan ia meninggalkan ilmunya,maka cacat dan aiblah baginya
Maka ajarilah generasimu sesuai yang kau mampu
Mudah mudahan ia menjadi generasi yang bisa melahirkan keajaiban.

Jika kecintaan terhadap ilmu dan kecintaan untuk menuntutnya itu telah benar benar  tertanam dalam jiwa dan pikiran anak,maka dengan sendirinya ia akan terus menuntutnya dengan segala kesulitan dan beban berat yang harus dipikulnya dalam rangka mencari ilmu.Ia juga akan rela tidak tidur malam untuk mendapatkan ilmu tanpa diperintah oleh kedua orang tuanya

Sabtu, 03 Maret 2012

Urgensi Mengajari Anak Berlaku Jujur

Perilaku jujur merupakan satu pilar penting diantara pilar pilar akhlak islam.Untuk memfokuskan dan meneguhkan hal ini jelas dibutuhkan kerja keras.Rosulullah sendiri memberikan perhatian untuk menanamka perangai ini pada diri anak.Beliau juga memberikan pengarahan kepada orang tua agar membiasakan diri berperilaku jujur.Ini dengan maksud agar mereka tidak terperosok kedalam ketidakjujuran yang tercela itu,lalu berbuat bohong kepada anak yang pada akhirnya akan ditiru si anak tersebut.

Belaiu juga menempatkan kaidah umum bahwa anak juga manusia yang mempunyai hak hak dalam bermuamalah kemanusiaan.Kedua orang tua tidak dibenarkan untuk berbohong  atau menipu anak dengan cara apapun dan mengabaikan muamalah dengannya.

Abu Dawud meriwayatkan dari Abdullah bin Amr bahwa ia berkata,"Ibuku memanggilku pada suatu hari,ketika itu Rosulullah sedang duduk bersama kami dirumah kami.Ibuku berkata,"Kemarilah,aku akan memberimu sesuatu."
Rosulullah kemudian bertanya."Apa yang hendak kamu berikan kepadanya? Ia menjawab "Aku hendak memberinya kurman".Beliau bersabda,"Jika ternyata engkau tidak memberikan sesuatu kepadanya,maka engkau menanggung dosa dusta.Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rosulullah bersabda,"Siapa saja yang berkata kepada anaknya "kemarilah,aku beri sesuatu,namun ternyata ia tidak memberinya,maka ia telah ditulis sebagai pendusta".

Demikian besar perhatian Rosulullah terhadap perilaku jujur,maka sudah sepantasnya sebagai orang tua ataupun pengajar(Ustadz/Ustadzah) yang menjadi panutan bagi anak anak untuk senatiasa berbuat dan berlaku jujur dalam segala hal dan kondisi.